Transformasi Digital dan Keberlanjutan Perkuat Lompatan Kinerja Bank Mandiri di 2025
JAKARTA, 30 Oktober 2025 – Bank Mandiri terus memperkuat posisinya sebagai bank digital terdepan melalui akselerasi transformasi layanan dan komitmen terhadap keberlanjutan (ESG).
Berbagai inisiatif digital seperti Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan Kopra by Mandiri terbukti mendorong efisiensi, meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK), sekaligus memperluas akses layanan keuangan.
Hingga akhir kuartal III 2025, DPK Bank Mandiri tumbuh 13 persen YoY menjadi Rp1.884 triliun, dengan komposisi dana murah (CASA) mencapai 69,3 persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh meningkatnya adopsi layanan digital yang memudahkan nasabah di berbagai segmen.
Aplikasi Livin’ by Mandiri kini digunakan oleh 35,1 juta pengguna, naik 27 persen YoY, dengan nilai transaksi mencapai Rp3.220 triliun.
Sementara itu, Livin’ Merchant telah membantu 3 juta pelaku usaha memperluas transaksi digital dan mengelola pembayaran secara efisien. Untuk korporasi, Kopra by Mandiri mencatat nilai transaksi Rp19.498 triliun, naik 20 persen YoY.
“Digitalisasi kini menjadi inti strategi pertumbuhan Bank Mandiri. Sinergi Livin’, Kopra, dan Livin’ Merchant membantu kami menjaga efisiensi biaya dana dan meningkatkan pendapatan berbasis komisi,” ujar Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini.
Selain transformasi digital, Bank Mandiri memperkuat komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui tiga pilar utama: Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.
Hingga kuartal III 2025, portofolio pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp310,5 triliun, tumbuh 8,7 persen YoY. Dari total tersebut, pembiayaan hijau mencapai Rp159 triliun (naik 12 persen YoY), sementara pembiayaan sosial Rp151 triliun dengan fokus pada UMKM produktif.
Dari sisi operasional, Bank Mandiri terus mengimplementasikan efisiensi energi dan konsep green office, termasuk pemasangan panel surya, penggunaan kendaraan listrik, serta pengelolaan emisi karbon digital menuju target net zero emission 2030.
Komitmen keberlanjutan ini turut diwujudkan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) seperti Pasar Murah Mandiri, Mandiri Bakti Kesehatan, dan Mandiri Peduli Sekolah, yang telah menjangkau lebih dari 60 ribu penerima manfaat di berbagai wilayah Indonesia.
Pencapaian tersebut mendapat pengakuan global, ditandai dengan peningkatan skor Sustainalytics Bank Mandiri menjadi 9,5 (negligible risk) dari 27,6 tahun sebelumnya—menjadikan Bank Mandiri sebagai salah satu bank dengan kinerja ESG terbaik di kawasan.
“Keberlanjutan dan digitalisasi bukan hanya strategi bisnis, melainkan nilai dasar Bank Mandiri dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Novita.