Sambut Pilkada Serentak, Tuban Adem Ayem, Jatim Seneng Bareng
Tuban, 24 Oktober 2024 – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak memang rawan konflik. Tidak hanya di tengah masyarakat nyata, konflik juga berpotensi di dunia maya. Karenanya penguatan ruang digital menjadi penting untuk dilakukan.
Inilah yang terungkap dalam Focused Group Discussion (FGD) bertema Penguatan Sinergitas Pengamanan Ruang Digital Jelang Pilkada 2024 yang digelar Komite Komunikasi Digital (KKD) Provinsi Jawa Timur, KKD Kabupaten Tuban dan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur di Ruang RR. Dandang Watjono, Kompleks Kantor Bupati Tuban, Kamis (24/10/2024).
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tuban yang juga Ketua Umum KKD Kabupaten Tuban, Arif Handoyo SH., MH mengatakan, kerawanan keamanan dan ketertiban memang selalu ada dalam setiap pemilu, termasuk Pilkada di Kabupaten Tuban. Kerawanan juga terjadi di dunia digital melalui beredarnya pesan singkat dan unggahan oleh masyarakat di berbagai platform digital yang ada Instagram, Facebook, TikTok dan lain sebagainya.
“Di sisi ruang digital, kita mencoba melakukan penguatan-penguatan. Ada berbagai langkah yang kita siapkan. Tujuannya adalah seperti semboyan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Tuban ini, yaitu Adem Ayem,” tutur Arif Handoyo.
Langkah tersebut antara lain adalah pengawasan ruang digital berupa patroli dan pengaduan konten negatif dan kampanye negatif Pilkada 2024, pengawasan masa tenang kampanye yang berupa iklan dan konten media sosial, penanganan isu hoaks terkait Pilkada 2024, analisis isu pelaksanaan Pilkada 2024, penanganan konten dugaan/isu kecurangan terkait Pilkada 2024, serta sosialisasi dan literasi digital terkait Pilkada 2024.
Ketua Umum KKD Provinsi Jawa Timur yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur Sherlita Ratna Dewi Agustin S.Si., M.IP, menambahkan, untuk turut menciptakan ruang digital yang kondusif menjelang Pilkada Serentak 2024 ini, KKD Jatim dan Diskominfo Jatim menggelar roadshow edukasi dan diskusi. Ada 18 titik di 18 kabupaten/kota se-Jawa Timur yang dijadikan lokasi kegiatan yang bertujuan memperkuat sinergi untuk pengamanan ruang digital tersebut.
“Jawa Timur itu slogan untuk pilkadanya adalah ‘Seneng Bareng’. Beberapa waktu lalu, kami dan seluruh pihak sudah menandatangani pakta integritas untuk itu Maka kita berupaya, bersama seluruh pemangku kepentingan, untuk memperkuat ruang digital kita,” ungkap Sherlita. Dari 18 titik, roadshow baru berjalan di empat titik. Sisanya akan dilaksanakan secara marathon hingga menjelang hari pemilihan.
Mengapa hal ini penting, lanjut Sherlita, sebab dengan paparan internet di Indonesia yang sudah mencapai hampir 80 persen (APJII, 2024), di mana media sosial menjadi platform yang paling banyak dimanfaatkan, ternyata kemampuan masyarakat untuk mengenali hoaks masih rendah. Daalam Indeks Literasi Digital Kementerian Kominfo tahun 2023, hanya 35 persen masyarakat yang yakin mengenali hoaks. Sisanya tidak bisa mengenali hoaks dan ragu-ragu menentukan kebenaran informasi yang diterimanya.
“Dengan keberadaan KKD dan Klinikhoaks (milik Pemrpov Jatim), pada Pilpres kemarin telah dilakukan upaya penguatan ruang digital. Dan kali ini menjelang Pilkada Serentak, kembali KKD dan Dinas Kominfo Provinsi Jatim melaksanakan edukasi. Harapannya, kondisi ruang digital kita kondusif dan berujung pada kondisi ruang sosial yang juga kondusif,” ulasnya.
FGD KKD-Diskominfo Jatim di Kabupaten Tuban yang merupakan bagian dari Jatim Digital Festival 2024 yang menghadirkan Ketua Harian Komite Komunikasi Digital (KKD) Jatim, Dr. Arief Rahman, S.T.,M.M. dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tuban, selaku Ketua Umum KKD Kabupaten Tuban, Arif Handoyo SH., MH. Sebagai narasumber. FGD diikuti Perwakilan RTIK Kabupaten Tuban, Pengurus PWI Kabupaten Tuban, komunitas wartawan Tuban RPS, anggota PWI Tuban, mahasiswa dan pegiat media sosial di Tuban.