Pertamina Patra Niaga Tegaskan Komitmen Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen Terkait Isu Pertalite

photo

SURABAYA, 1 NOVEMBER 2025 – PT Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti setiap keluhan masyarakat terkait isu dugaan Pertalite tercampur air.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyatakan pihaknya telah melakukan pengecekan di hampir 300 SPBU di Jawa Timur serta membuka posko pengaduan di sejumlah titik layanan.

“Terkait isu kontaminasi pada Pertalite, kami memberikan atensi serius agar tidak menimbulkan keresahan. Kami terus berbenah untuk memastikan kualitas BBM sesuai standar dan tidak merugikan masyarakat,” ujar Mars Ega saat konferensi pers di SPBU Jemursari, Surabaya, Jumat (31/10).

Mars Ega menegaskan bahwa setiap proses penyaluran BBM diatur melalui prosedur baku untuk menjaga mutu produk. Pertamina juga akan menindak tegas pihak-pihak yang terbukti melanggar standar operasional, baik dari internal maupun eksternal perusahaan.

Sementara itu, Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM, Cahyo Setyo Wibowo, mengungkapkan hasil uji laboratorium terhadap sampel Pertalite dari sejumlah SPBU di Jawa Timur menunjukkan hasil on spesifikasi, sesuai standar pemerintah berdasarkan SK DDN Migas Nomor 486 Tahun 2017.

“Hasil pengujian menunjukkan produk Pertalite yang diuji sesuai spesifikasi yang berlaku,” jelas Cahyo.

Ahli Teknik Kimia ITS, Prof. Renanto, menambahkan bahwa secara ilmiah, air tidak dapat larut dalam jumlah besar dalam bahan bakar hidrokarbon. Karena itu, gangguan mesin tidak serta-merta disebabkan oleh bahan bakar.

“Jika hasil uji menunjukkan Pertalite sesuai standar, maka secara teori bahan bakar tersebut bebas dari air. Namun, pengguna juga harus memastikan spesifikasi kendaraan sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan,” katanya.

Pendapat serupa disampaikan mekanik otomotif asal Surabaya, Juanda. Berdasarkan pemeriksaan di bengkelnya, sebagian besar kasus kendaraan mogok disebabkan oleh komponen seperti busi atau sistem injeksi yang kotor.

“Masalah brebet sering kali karena busi. Setelah diganti, mesin langsung normal. Jadi jangan langsung menyalahkan bahan bakar,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Unit Intelkam Polres Surabaya, Iptu Taufik, mengapresiasi langkah Pertamina dan lembaga terkait yang cepat memberikan klarifikasi kepada publik. Ia menilai keterbukaan informasi penting agar situasi tetap kondusif.
Pertamina Patra Niaga memastikan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga kualitas layanan.