Hilangnya Rujukan WTO, APEC 2025 Pilih Dorong Perdagangan Inklusif dalam Deklarasi Gyeongju
Gyeongju, Sabtu 01 November 2025 - KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, menghasilkan Deklarasi Gyeongju sebagai penegasan atas komitmen untuk memperkuat perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik
“Kami menegaskan kembali pandangan bersama bahwa perdagangan dan investasi yang kuat sangat penting bagi pertumbuhan dan kemakmuran kawasan Asia-Pasifik,” bunyi pernyataan bersama tersebut, dikutip dari Antara
Deklarasi tersebut juga menyoroti perlunya menciptakan lingkungan perdagangan yang tangguh, inklusif, dan adil untuk menghadapi dinamika global yang terus berubah, dengan tujuan utama mendorong konektivitas, inovasi, dan kesejahteraan
Mencerminkan tema dan prioritas yang diusung oleh Korea Selatan sebagai tuan rumah yaitu “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper”, Deklarasi Gyeongju untuk pertama kalinya mengakui secara eksplisit beberapa pilar pertumbuhan ekonomi baru, diantaranya:
- Kecerdasan Buatan (AI) dan Inovasi Digital: Para pemimpin menyoroti perlunya kerja sama yang lebih mendalam untuk memanfaatkan kemajuan teknologi, khususnya Kecerdasan Buatan (AI), sebagai mesin pendorong produktivitas dan sumber peluang baru di kawasan.
- Perubahan Demografi: Deklarasi ini mengakui tantangan dan peluang yang ditimbulkan oleh perubahan demografi-seperti populasi menua dan pergeseran tenaga kerja-dan menyerukan respons kebijakan yang terkoordinasi.
- Industri Budaya dan Kreatif: Untuk pertama kalinya, Deklarasi Gyeongju secara resmi mengakui peran industri budaya dan kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru yang vital bagi ekonomi Asia-Pasifik, menandakan pergeseran fokus ekonomi yang lebih luas
Namun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Deklarasi Gyeongju tidak mencantumkan pernyataan eksplisit mengenai dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
Hal ini seolah memberikan sinyal kuat bahwa telah terjadi perbedaan pandangan yang semakin lebar di antara kekuatan ekonomi utama dunia terkait isu perdagangan bebas dan kebijakan proteksionisme
Penghilangan rujukan WTO menunjukkan adanya pergeseran sikap di tengah ketegangan dagang global, menandai bahwa forum APEC kini memprioritaskan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi yang lebih fleksibel dan inklusif di kawasan, tanpa terikat pada komitmen multilateralisme tradisional yang berbasis WTO
Selain deklarasi tersebut para pemimpin juga mengadopsi dua dokumen tambahan yaitu APEC Artificial Intelligence Initiative (Inisiatif Kecerdasan Buatan APEC) dan APEC Framework for Cooperation on Population Structure Changes (Kerangka Kerja APEC untuk Kerja Sama tentang Perubahan Struktur Populasi)