Gubernur Khofifah Pimpin Apel Hari Santri 2025 di Ponpes An-Nur Bululawang Malang

photo

MALANG, 26 OKTOBER 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Apel Peringatan Hari Santri Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 di Pondok Pesantren An Nur II Al Murtadlo, Bululawang, Kab. Malang, Rabu (22/10/2025).

Melalui Peringatan Hari Santri yang bertemakan ‘Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia’, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa peringatan ini sebagai momentum untuk meneguhkan peran pesantren dan santri dalam membangun generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Sebab menurutnya, santri dan pesantren memiliki posisi strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul, berdaya saing global, dan berkarakter mulia.

Mengingat pentingnya peran pesantren, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa Jatim merupakan provinsi pertama di Indonesia yang memiliki payung hukum khusus bagi pengembangan pesantren.

Hal ini ditandai dengan lahirnya Perda Nomor 3 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Pengembangan Pesantren serta Pergub Nomor 43 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Perda Nomor 3 Tahun 2022.

“Langkah tersebut menjadi bentuk nyata komitmen Pemprov Jatim dalam memperkuat ekosistem pesantren sebagai pilar pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi umat,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim juga berhasil menjalin kemitraan dengan 138 perguruan tinggi sebagai penyelenggara Beasiswa Pemprov Jatim. Antara lain 11 UIN, 104 PTKIS, 22 Ma’had Aly, dan Universitas Al-Azhar.

Beasiswa Pemprov Jatim untuk kader pesantren dan diniyah ini telah mencapai 6.876 penerima manfaat. Per Agustus 2025 sebanyak 4.168 dari total penerima tersebut telah berhasil lulus sebagai SDM Ahli yg berpendidikan Doktor, Magister dan Sarjana.

“Kedepan, insya Allah kami fokus pada program beasiswa STEM atau Science, Technology, Enginering and Mathematics yang akan dikembangkan untuk SANTRI UNGGUL,” kata Khofifah.

Di hadapan para santri dan santriwati, Gubernur Khofifah juga menyampaikan peringatan ini merupakan momentum pengingat betapa santri memiliki peluang besar untuk menjadi apapun yang mereka cita citakan untuk masyarakat, bangsa dan negara. Seperti apa yang telah dibuktikannya selama ini.

“Maka para santri mudah-mudahan terinspirasi ketika akan mengambil profesi yang ingin digeluti. Bahwa santri bisa menjadi apa saja, dan mudah-mudahan dari santri di sini bisa jadi jenderal, politisi, dan pejabat publik serta ulama besar. Amin,” pungkasnya.

Untuk itu, Gubernur Khofifah mengingatkan santri untuk memiliki daya saing dan bersifat adaptif. Sehingga, mereka tidak hanya pandai mengkaji kitab kuning, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di akhir, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa Hari Santri menjadi momentum untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan perjuangan para santri yang telah berkorban demi kemerdekaan bangsa.

Terlebih sejarah telah mencatat, bahwa santri merupakan bagian tak terpisahkan dari perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Khusus di Hari Santri kali ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur turut menggelar Jatim Bersholawat dan Tabligh Akbar sebagai rangkaian dari Peringatan 80 Tahun Provinsi Jawa Timur dan Hari Santri Nasional.

Acara ini akan menghadirkan oleh Gus lqdam dan diselenggarakan pada 22 Oktober pukul 19.00 di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya.

“Saya juga mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk ikut bersholawat bersama nanti malam di Grahadi bersama Gus Iqdam,” ajaknya.